di suatu pagi yang cerah, yang bahagia. saling mencari untuk sebuah kabar gembira yang ingin kita bagikan satu sama lain. bahagiamu yang terefleksi oleh kalimat-kalimat rendah diri. seolah kamu tak pantas mendapatkan itu. seolah posisimu serba salah. seolah kamu merasa beruntung, tapi tak bisa mengekspresikannya dengan cara yang normal. bahagiamu bahagiaku juga, kawan. sedihmu, sedihmu sendiri. hahahahaha. aku bercanda. sedihmu tak akan pernah kubiarkan untuk lama-lama terbendung di matamu. jika memang harus kaulepas jatuh, jatuhkanlah hingga ia menyentuh tanah dan menembus bumi lalu alpha ditelan perutnya. iya, aku akan selalu menemanimu dalam batas yang sewajarnya, seperti kamu yang pernah berkata "aku tidak akan pernah meninggalkan kawanku meskipun aku ditinggal pergi olehnya". dan baiklah, kita adalah sepasang sepatu, selalu bersama tapi tak bisa bersatu. karena mencintaimu adalah hal yang paling ajaib jika itu sampai terjadi. karena cukup menjadi tempat sampah bagimu sudah membuatku sangat berarti berada di sisimu.
by the way, terimakasih untuk beberapa minggu yang menenangkan ini ya. ah, aku memang lebay dan alay, seperti katamu. menjadi orang yang berjalan disampingmu dan terasa nyaman tanpa ada perasaan lebih kecuali sayang untuk sahabat sepertimu itu memang langka. dan untuk kebahagiaanmu pagi ini, aku ucapkan selamat! selamat menempuh hari yang baru, hari yang akan lebih indah dari sebelumnya, hari yang akan lebih bersemangat, lebih berwarna, lebih cerah, lebih bermakna. disamping aku telah mewujudkan satu mimpiku, ternyata kamu juga telah mewujudkan satu mimpi khayalmu untuk mendapatkan sebuah cinta yang tulus. hmmm :)
tugas kita belum selesai, kawan. perjalanan kita masih sangat panjang. hidup baru saja dimulai sekarang. dan bolehkah aku untuk selalu ada di langkah-langkah perjuanganmu? menjadi tempat sampah yang terus kaucari ketika dunia telah kejam kepadamu? hehehehe. aku alay dan lebay ya.
"kita adalah sepasang sepatu, selalu bersama tak bisa bersatu." Tulus - Sepatu
(adindaretna - 2014)