"Mungkin kepulan asapnya telah habis
semenjak merah anyir menelan habis bibir kerasnya
Mungkin juga perutnya telah berganti isi
semenjak kuhunjamkan siletku tepat di dadanya"
Kali keberapa tubuhmu terpelanting
Sebab beriak tak tandai adanya isi
Pekat seperti mendung, mana bisa kau mematut diri
Sekadar memuasalkan gelap, ternyata basabasi
Ah, tumpahkan sajalah isi perutmu itu
Lagipula, untuk apa kau gemar mengoleksi kembung? Bodoh!
No comments:
Post a Comment