Ketika aku menggigil
sebab dingin
meronta pada hulu nadi
sebentuk kehangatan hadir
di sela-sela
nafas ini.
Meski ia asing
namun kuakui
separuh degupku
meracaukan tentang hangat
yang mengilusi
mata batinku.
Mungkin terlalu siang
namun kurasa telah malam
aku membeku
dan sinarmu menghangatkanku.
Kaulah cahaya itu
menghangatkan
sekaligus menentramkan
Dan kini kau milikku, cahayaku
(Juni - 2011)
*mencoba model penulisan baru*
No comments:
Post a Comment