Sunday, August 4, 2013

mimpi tak rampung

berkahilah aku dengan segenggam rindu di saku bajuku
tuk kusampaikan pada raga yang kelak menempa keluh kesahku
malam ini kuhirup aromamu, terasa lain
hingar tawamu tak selepas detak jam dinding yang mengetuk hampa di ruangan ini
kelak kabari aku lewat secangkir teh pagi harimu
namun jangan lupa tinggalkan bekas lekatnya pada kaca meja kerjamu
biarkan mengering, lantas kukembalikan terik pada fajar yang datang terlambat
demikian pula, koran akhir pekanmu
menggerutu pelan, lama-lama kautepis asbak di samping cangkirmu
sudah kubilang hati-hati, biarkan kepulannya menerbangkan egomu setinggi langit
lalu terantuk keras pada meja kerja kesayanganmu
dan terbangun dari angan yang kelak berlayar dengan sampan milikmu

pukul sebelas tepat
pintu UGD terbuka, dan kembali kurampungkan mimpi yang sempat tertunda

Agustus - 2013, UGD RSK Vincentius A Paulo, Sby.

Saturday, August 3, 2013

kalimat tanya

sepatah katamu ringan
kuseduhi senyum merekah
meski tak runtut menafsir
bertemu ringkih yang terpasung
kuusap geletarmu lembut
pada ucap tak terdefinisi
jika sudah menduga alpa
terka lalu bungkam dimensiku

tetiba di hilir ingatan kita
saling didekap risau hingga
gigil menerobos masuk
ingin tumbangkan kesakralan ikrar
digeret menepi, bahkan teramat tepi
langsungkan kesakitan yang sekejap
hingga tepiskan kau di dalam kita

aku hendak membuntir kata-kata
jangan melarang percuma
biar pintamu kusesap habis
lalu jadikannya asap yang tak bernilai
tak usah dihembus, telan saja
berikut ampas pekat di dasar cemasmu

sempatkan terik mengunjungi petang
sebelum dilumat habis mulut hujan
dan tak sisakan apapun untuk subuh
maka, lekas hulukan serta merta janji
sebelum kuning langsat menagih jingga kembali

manakala diterkam dua musim
sepintas ingin membunuh detik masa
pada garis-garis hujan tersibak
segera melukis ikhlas tanpa sia-sia

aku dilebur kalimat tanya
rapih
bermakna

kau?
dia?

dan aku memilihmu.