Monday, May 30, 2011

mendung

menghitam legam langit khatulistiwaku, seiring dengan luka yang melekat manis dalam sukma
menggelapgulitakan segala detak kenangan yang selama ini tersimpan, pupus sudah
mengeruh bagai guyuran hujan yang mengandung butiran debu serta partikel-partikel bebatuan lainnya
mendung tengah menyelimuti khatulistiwa, namun ia enggan merintikkan garis-garis sejuknya
entah sampai kapan ia memuramkan wajah eloknya, padahal ia senantiasa berseri meski perih menusuk nurani ...

mendung berhasil mengundang semilir angin yang menggerahkan
dan masih dengan raut khasnya yang sinis, mereka mentertawai kesendirianku
ah, kubiarkan saja diriku tenggelam dalam cercaan mereka
toh aku memang kalah
dan aku pantas disebut pecundang!!
tertunduk dan meringis, sambil menggigit bibirku yang kian bergetar untuk menahan sebuah ...
tangisan penyesalan ...

mendung, lekaslah beranjak dari langitku

(Mei, 2011)

Saturday, May 28, 2011

H - 4

dari bermilyar-triliyun kata yang ada di bumi, hanya satu yang kubutuhkan saat ini,,

kata itu adalah "semangat"

dan andaikan saja "semangat" bisa dibeli dengan harta,,

Thursday, May 19, 2011

pengaplikasian sebuah mata kuliah praktek, hehehe :D



PERINGATAN : DON'T TRY THIS AT YOUR HOME, kalo emang ilmunya belum mencukupi :p

Jadi begini, simple aja ya. Akhir-akhir ini komputerku jadi agak ngehang gitu. Tiap sehabis menyalakan power CPU mesti muncul bunyi "tiiiiit.....tiiiiiit.....tiiiiit....." terus menerus dan nggak berhenti. Alhasil aku yang orangnya parno terhadap sesuatu yang mencurigakan jadi langsung histeris lalu pingsan (eh, lebay ya). Mungkin karena suaranya yang nyerempet-nyerempet dikit sama suara bom waktu kali ya. Jadi, setelah mengetahui kalo si kompi lagi ngambek kayak gitu, langkah pertama yang biasanya aku ambil adalah "memeriksa kabel/port apakah terhubung dengan baik dan benar". Mulai dari kabel stafold hingga bagian port komponen CPU seperti port PS/2 (keyboard dan mouse), port paralel, serial dan audio yang terhubung di bagian belakang CPU. Setelah mencabut lalu memasang kembali sesuai dengan bagian-bagiannya, kemudian aku menyalakan komputerku kembali seperti biasanya. Kalo  ngambeknya udah kelar, si kompi bisa langsung hidup kembali dan memunculkan Windows homescreen, berarti gangguan terletak pada pemasangan kabel yang kurang rapat. Oke nggak masalah. Tapi kalo yang akhir-akhir ini beda dan aneh, setelah melakukan kegiatan mencabut-memasang kabel, kemudian dihidupkan kembali, si kompi tetep mengeluarkan bunyi "tiiiiiit....tiiiiiit" terus menerus. Setelah aku ingat-ingat tentang sistematis menyalakan komputer, biasanya setelah menekan tombol power di CPU akan muncul bunyi "tiit" satu kali, dibarengi oleh nyala LED LOCK di keyboard (di pojokan sebelah kanan atas yang warna ijo-ijo itu loh). Tapi yang terjadi kok malah bunyi "tiiiiit" berulang-ulang dan di monitor muncul tulisan "please check your port cable". Healaaaah aku langsung menebak kalo terjadi gangguan pada port keyboard. Ternyata benar, setelah aku utak-atik port keyboard di belakang CPU (yang terletak di sebelah port Mouse) sebanyak puluhan kali dengan cara mencabut-memasang kembali sampai muncul bunyi "tiiiit" satu kali, akhirnya kompi bisa nyala lagi :D.

Nah, kalo yang kemarin malah lebih ekstrim lagi. Karena muncul gangguan yang sama seperti diatas, aku kembali membetulkan kabel keyboard dengan cara yang sama pula. Tapi dodolnya aku lupa kalo itu pas malem, dimana keadaan saat itu banyak lampu serta listrik yang bekerja alias menyala di rumah. Mulai dari lampu, televisi, kulkas, magic jar, sampai charger handphone. Mungkin karena nggak kuat nahan tegangan untuk serumah, ketika aku menekan tombol stafold, tiba-tiba listrik seisi rumahku langsung padam. Heaaaaaaaaa -_____-. Alhasil aku langsung dimarahi ibuk habis-habisan.


Tuesday, May 17, 2011

BIG THANKS :D

"Ketika kamu merasa tidak ada lagi yang peduli denganmu, ingatlah bahwa Allah selalu peduli dengan umatnya ,,"

pepatah yang makjosssss
dan aku merasakan manfaatnya ^^,

Ketika aku jatuh terpuruk, terperosok, tersungkel, terjelungup dan lain-lain tepat hari-hari setelah "tragedi itu", aku waktu itu sempet ngerasa "siapa lagi yang bakal peduli sama aku :(??". Dan aku menyesal pernah berkata seperti itu :(. Tapi, untungnya perkataanku yang seperti itu sudah aku tarik dari asalnya :)

Alhamdulillah, wasyukurilaah....ternyata masih banyak orang yang peduli dengan keadaanku meskipun dalam keadaan terpuruk pun. Masih ada juga orang yang ikhlas menghibur sampai hati ini bisa bangkit kembali :). Dengan sabarnya mereka menenangkanku, mengajakku bangkit, menghujaniku dengan kata semangat, dan berhasil membuatku tersenyum lagi :). Rasanya setiap hari selalu adaaaa saja orang-orang yang bergantian menghiburku, entah itu yang awalnya sekedar ngajak smsan atau ngajak jalan-jalan. Berkat mereka juga akhirnya semangatku untuk berjuang menembus cita-citaku bisa tumbuh lagi :D


Sunday, May 15, 2011

lengkungan palsumu

Kuakui, diriku masih terbelenggu tiada daya dalam lengkungan palsu yang mirip dengan senyummu.
Memang benar adanya, segurat garis membusur milikmu sanggup memabukkan sekuntum harapan yang baru saja mengembun di dalam kelopak laraku.
Hingga langkah kecil ini tertahan manis di jurang persimpangan dan tak mampu menginjakkan kepastian pada jejak putusan.
Entah mungkin kau akan sangat puas menyaksikan hamparan kegundahanku.
Namun lagi-lagi segurat garis lengkung berhasil memoles indah rona kesadisanmu.
Pantas saja, luka di batin ini tak kunjung mengering.
Harusnya ku sadar sendiri, meski pahitnya memaksa nurani untuk segera pergi.
Dan senja hari ini masih saja termenung, seakan mengasihani diriku yang enggan untuk menyambut separuh kegelapan, dimana langitku sudah tak terhias bintang darinya lagi...



Teruntuk:
sesosok bayangan pendusta di akhir penantianku yang malam itu tak henti-hentinya tertawa lepas dengan ditemani secangkir dingin kopi hitam pujaannya.

prologue

sosok pendusta dengan secangkir kopi hitam di genggamannya

lambat laun genggamanmu akan melemah, lantas kau jatuhkan cangkir dan kopi itu

lalu kau bergegas mencari sesuatu yang lain untuk menggenggam tanganmu, kau tinggalkan kepingan porslein dengan bercak hitamnya begitu saja

kau temukan lagi sesuatu yang berbeda dalam genggamanmu, tak berapa lama kemudian kau akan melepasnya, begitu terus menerus dan berulang-ulang

hingga suatu hari kepingan yang hancur lebur itu akan berbalik menyerangmu, bahkan membunuhmu,,dan itulah saat yang paling kutunggu-tunggu

kau merintih dalam nistamu, bergegas kau ulurkan tanganmu kepadaku, namun aku menepisnya, dan secepat kilat aku melenyap dari pandanganmu

tak hanya nista yang kau dapat, tetapi juga karma!!! di tengah cercaan serta gelak tawa mereka yang juga sepertiku, kau memohon padaku untuk sebuah pemaafan

sebenarnya bukan itu yang ingin kusangsikan, karena matamu terlalu cerah untuk mengerlingkan sesal abadi

lekas beranjaklah dari dustamu, sayang, raihlah cinta sesuci kau meraih pemaafanmu kembali, bukan, bukan dariku, melainkan dari yang Maha Kuasa

Saturday, May 14, 2011

Saya Apatis

Katakan saya apatis
Ataupun pecundang, loser, pemimpi, si terjatuh..
Kata apapun yang kau punya untuk menggambarkan seseorang yang patah hati
Patah hati dan mentertawakan cinta
Mencemohnya dan membuangnya jauh-jauh
Muak mengingat kata-kata
Sakit mendengar lagu-lagu
Dan benci mendekati cinta

Love is the biggest bullshit in human life
Believe me
Tidak ada yang lebih semu dari ilusi yang ditimbulkan cinta
Tidak ada yang membuat sakit dan patah lebih parah dari hati yang putus cinta
Karena cinta tidak lebih dari efek psikologis dan efek kimia dari otak semu manusia

 

Friday, May 13, 2011

3 Mei 2011

terhenti sejenak, menepi di bawah rerimbun jantung kota
lalu lalang kotak baja membising, seakan bertarung deru denganku
sinar terkadang mengintip dari celah dedaun yang masih hijau
tertegun memandang beberapa sudut itu, dimana kita pernah meraihnya bersama
nampak sekilas senyum kita samar-samar,
menyusuri jalanan berdebu,
menghitung kerlap-kerlip lampu kota,
menunjuk bintang terindah pada malam milik kita
namun kutahu itu dahulu
nyatanya angan berusaha menipu mataku
dan rupanya aku terlambat menyadarinya
***
"summer has come and past, the innocent can never last, wake me up when september ends..."
melodi ituuu... :(
***


Surabaya, 03 Mei 2011, sidewalk Hotel Tunjungan pukul 12.23

Tuesday, May 10, 2011

they said ...

"dind,,,senyum po'o"
"dindaaaaa,,,,kamu kenapa sih?"
"dindaaaaa,,,,aku ada salah ke kamu tah??"
"dind, yang sabar ya,,,Allah selalu sayang kamu kok"
"dindaa, sini aku peluk,,,jangan nangis lagi yah sayang"
"dind,,,,ayo tah senyum"
"dindaaa,,,,kamu yang cerewet po'o kayak biasanya"
"dindaa sayang,,,semua itu pasti ada hikmahnya kok, tenang aja,,,,hukum karma masih berlaku"
"dindaaaaa,,,,yang kuat ya sayang,,,cewek itu nggak boleh lemah"
"dind,,,,kamu aneh lho kalo diem gini, ayo tah ngomong"
"dindaaaaa,,,,aku percaya kamu bisa lalui ini semua,,,keep praying yah, masih banyak kok yang sayang sama kamu,,,termasuk aku"


MAKASI YAH TEMAN-TEMAN :')

andaikan

andaikan kata "kembali" tak pernah terucap dari bibirmu
andaikan waktu itu aku tidak goyah meskipun kau pengaruhi
andaikan aku tidak plin-plan
andaikan aku tidak egois
andaikan aku menolak kesempatanmu
andaikan aku tidak butuh pertolonganmu
andaikan aku jadi jahat
andaikan aku pendendam
andaikan aku sanggup membencimu
andaikan aku mau belajar dari pengalamanku
***
dan andaikan saja aku tidak pernah bertemu denganmu

Monday, May 9, 2011

..........................................

1 Mei 2011


Ku sempatkan menatap wajahmu lekat-lekat, kutelusuri. Sesak dalam dada mulai mencabik. Perih ..................................


2 Mei 2011


Terdiam di sudut kebimbangan, sunyi. Masih sulit kupercayai ini. Sekilas berharap semuanya hanya ilusi, namun .................................. nyatanya ini benar-benar terjadi.


3 Mei 2011


Lidahku membeku. Tak sepatahpun terbisik dari bibir ini. Diam ................................


4 Mei 2011


Seraya kaki melangkah, jemari kita bertemu. Kau memelukku rindu, membelai lembut kerudung manisku. Dan kusadar, semua itu hanya melodimu ...................................


5 Mei 2011


Terduduk lesu. Membuka notes lalu menggoreskan pena. Kutulis tentang ilmuku pagi ini. Diantara goresan itu, ada tiga buah untaian kata yang tersisip saling menghimpit. Tanpa terasa, muaraku turut menguraikan rintik sucinya ...........................................


6 Mei 2011


Kusebut kau lawan, namun dahulu. Kini kau kawanku. Kita saling bermain kata, sepanjang roda berputar. Menyusuri kota tercinta kita, kota dengan sejuta kebahagiaan, ditambah semilyar-triliyun duka cita. Lalu kutemukan egomu dalam sepenggal tanyaku ...........................................


7 Mei 2011


Menghirup atmosfer kerinduan lebih menyesakkan daripada bernapas dalam udara penuh asap cerutu dan polusi. Kuputar sekali lagi melodimu, kuresapi. Semakin sesak. Tertahan pilu dalam setiap hembusan. Dan tak kuasa, muaraku kembali merintikkan gerimis kecilnya ..............................................


8 Mei 2011


Bersimpuh lemah di hadapan-Nya, memetik sebongkah harap dengan segenap jiwa dalam rintihan. Kuinginkan jiwaku sanggup menamatkan luka ini. Semoga. Tiada lagi hembusan bimbang yang menyesakkan nurani, pintaku. Masih dalam harap, kurintikkan sekali lagi (dan semoga yang terakhir), rinduku, untukmu ........................................................................................