Tuesday, September 4, 2012

memorabilia

Senandung memorabilia. Tertuang pada gelas-gelas cantik yang berisi kenangan manis. Hangat merebak pada dinding kaca yang terkepul uapan. Sembari kuaduk agar makin melarutkan kisah klasik. Memorabilia.

Memorabilia terus bergulir, gantikan kesekian lembar cerita yang mulai usang. Krek! Lembar demi lembar telah kusobek.

Memorabilia masa putih biru. Serasa ada yang hinggap namun tak mau terbang kembali. Aku terngiang oleh sayup ilalang, terhembus akibat luapan angin. Hatiku masih tertinggal disini, tepat enam tahun silam.

Memoar menghempaskan tubuhku, kembali ke keadaan riuh waktu itu. Dengan bola voli di tangan kiri, langit tersenyum manis kepada kami. Teriknya menguliti, namun kami tak peduli. Di tengah lapangan yang berdebu, tanganku terayuh begitu saja. Kemudian ringan bebanku.

Memori di saku rok pendekku. Kubelikan dua bungkus snack berbalut plastik kuning. Renyahnya tak bisa tergantikan oleh tawa kami yang jahil. Bukan satu atau dua kali, tak terhitung. Setiap pamit ke kamar kecil, lebih tepatnya.

Memori di pojok kelas tingkat, atau di sekitar aula sekolah. Memori tentangmu yang labil. aku hampir tak mengenali lagi degupnya, sudah terlalu lama. Mungkin memudar.

Memori di koridor ini, yang memanjang disekujur paving-paving yang rapih. Bekas jejakku sudah terlalu uzur. Termakan tahun. Tiada lagi bekas sepatu fantovelku yang manis, atau tumpahan saos merah dari cilok yang pernah tertumpah dulu. Semuanya telah hengkang dari tempat ini. Satu per satu pergi.

Dan sekali lagi, kuhela napas dengan berat. Lima, enam langkah dari pijakku kini telah berdiri aku dengan tegapnya. Memimpin upacara hari senin. Degupnya tak beraturan. Aku bangga sekaligus grogi. Ah, rupanya enam tahun silam di lapangan ini. Dengan sigap kuhentakkan dua langkah kakiku. Hahahaha. Lamunan itu berhasil menggerakkan kakiku dengan sendirinya. Aku benar-benar rindu.

Kembali kupandang langit. Kombinasi biru tua dan sedikit jingga yang tenang. Kulangkahkan kaki meninggalkan tempat ini sekaligus memoar di dalamnya. Sampai jumpa kembali kawan-kawan klasikku, doaku akan terus mengiringi langkah sukses kalian semua. Jangan pernah lupakan kenangan disini, masa putih biru kita yang menyenangkan. Kemudian senandung lagu teriring dalam benak, hampir menjatuhkan air mataku dari tempat persembunyiannya.

"sampai jumpa kawanku
semoga kita selalu
menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan". 

terinspirasi dari lagu: Sebuah Kisah Klasik - Sheila On 7

Friday, August 31, 2012

kata kebab kepada donat

ini masih aku, nat
terdahulu hanya membuat letih
aku pulang dari kalian
tempat beranjak yang bersinar
ini kuas milikku
simpan baik-baik
biarlah aku menjadi kusam

***

ini masih aku, nat
cawan petri milikku masih kosong
barusan kutumpah dalam wastafel
tunggu sebentar,
aku lupa menyungkup lilin
terlanjur kukepingkan ia
menjadi amorf-amorf kecil nan mengkilap

***

ini masih aku, nat
dengan mata menutup sebelah
lingkarkan dua jemari
sepakati candaan kita
dan kantongi segenggam tawa
terbahak-bahak
aku menyerah sudah

***

ini masih aku, nat
meski kau ganti pijakan
menarik kalimat ironi di lidahku
benak yang terlalu merendah
demi sebuah aku, di pengakuanmu
aku kehilanganmu, nat
mungkin telah pudar

"ini masih aku, nat. aku rindu kita"

Wednesday, August 29, 2012

my mood today


ketika itu ...

ketika sepasang kaki mengenang jejak yang tertinggal di bangku taman
ketika angin mencumbu mesra ranting-ranting tak berdaya
ketika sudah bukan senja lagi yang kerap dinanti maghrib
ketika yang tersurat justru sulit untuk diterjemahkan
ketika benih-benih tumbuh tanpa melukai gersang
ketika hening merangkul kebisingan lalu lalang
ketika belenggu ciptakan jarak disamping kita
ketika peribahasa menjenguk ucapan kosong

ketika itu ...
separuhku alpha, dibawa pergi olehmu.



(Adinda Retna Pradini, 2012)

Thursday, August 23, 2012

waktu mendewasakan kita


masih saja berpikir, aku telah kehilanganmu.
pun langkah demi langkah menghapuskan sunyi.
aku masih berpikir, kau tidak akan kembali.
yang masih belum kupahami bahwa waktu telah mendewasakan kita.

aku sangat merindukanmu, sahabatku.

beberapa kali


beberapa kali kuputuskan untuk menggulung langit
menggilas bintang sesebaran beserta kemilau sabit
tak peduli meski aku dikoyak taring hujan, meski sakit
ruang jiwa yang kau tawarkan, hanya buat nafasku menyempit

beberapa kali aku sempat mengubur harapan
dengan takdir di pelukan, kenyataan pahit dalam genggaman
meski seringkali aku direnggam kesunyian
relung yang kian menepis satu per satu kepastian

beberapa kali aku ingin menyerah begitu saja
menanggalkan separuh mimpiku pada langit yang merona
hampir terpaut habis oleh frasa sedemikian rupa
kan kupersilakan pagi merenggut asa yang kupunya

Tuesday, August 21, 2012

sajak perpisahan

kian menepi
terkikis masa lalu
akibat ketaksanggupan
himpun sebait luka tersirat
pada puisi perpisahan
dan berseteru
di balik patahan asa
kian memudarkan
jejak keberangkatan
dan tak temui ujung sesudahnya

petang berhembus kabar
katamu hujan tak segan bertandang kemari
kalau saja aku membenci senja
sudah kupulangkan ia sesegera
sambil tengadahkan ragu diatasnya

kian senyap
sesaat karib leluasa singgah
di bilik mata yang lunar
takkupadamkan temaram lilinmu
hingga sore
masih saja abu-abu
dirajut jemari mendung
kian hengkang dari ragaku
jiwa kita yang sebelumnya satu
aku dan kamu

sesembab embun di pipi ranting
yang tertahan pilu dalam rongganya
rumahmu tak lagi aku
pijakmu tak lagi duniaku
di penghujung nisan tua
kusematkan sebuah kalimat:
"kukira kau teman selamanya"

Thursday, August 16, 2012

pundi waktu kebersamaan kita

pundi-pundi waktu yang pernah kita jaga, yang kita peluk agar tak seorangpun mencuri waktu kita, waktu bersama kita. masih ingatkah kau?

di belantara kenyataan yang masih setia dengan kesakitan-kesakitan, kita berjanji akan senantiasa merengkuh senja dengan jemari kita yang saling menggenggam. masih ingatkah kau?

puncak keresahan di ujung kelopak mata yang kaubiaskan, mengaliri lekuk rerona pipimu yang buncah, kita saling menguatkan. masih ingatkah kau?

memilin gerimis sendu seolah kita adalah titisan bianglala. tak peduli apakah itu milikku, milikmu, milik kita. yang kuingat, kita terhanyut dalam suasana bahagia. masih ingatkah kau?

*
rupa-rupa gerimis sendu, wajahmu. kini terlukis pelangi disekilas senyummu. kita gumamkan syair senja, kesukaanmu. cokelat oranye yang manis, seperti secangkir teh yang kuseduh pagi ini.

bagiku, kawan. kebersamaan abadi akan selalu melekat dalam memori. aku, dia dan kamu, persahabatan manis yang tetap akan selalu kusyukuri kala tawamu tak lagi tercipta sebab kami. :)

Saturday, June 30, 2012

F!

segera kubanting
plakatplakat tentangmu
biar bercecer sembilu
mendahak bisu
segera kukemas
agar tak bebankan waktu
dan mendarat di inti pualam
ketika cemburumu tenggelam
setelah lama syair menyiram
di seperempat kisah yang belum tergenapi
dan berakhir rancu
dituai hati termangu
dikecup jemari terpilu
sementara belaimu lalu
menjadi anyir
dikubur tawaku

*dind*

Sunday, April 29, 2012

(masih) April Keparat!

tepat setahun yang lalu, 29 April 2011, lelaki bangsat itu tengah bersilat lidah di hadapanku.


lalu esoknya, 30 April 2011, dia dengan santainya mengunyah kebohongan dan kelicikan kemudian tak lupa menelannya.


1 Mei 2011. untuk segala persembahan luka olehmu wahai lelaki keparat, aku mengucapkan banyak terima kasih.

Friday, April 20, 2012

belenggu kisah tujuh tahun





"kurobek satupersatu kertas di buku partisi romansaku 
kusisakan satu lembar 
di bagian kisah "tujuh tahun"  
--tak lupa dengan hiasan kata keparat-- 
yang kerap membelenggu halaman lainnya."




(April "keparat" 2011)

Monday, April 16, 2012

inspirasi kehilangan

terinspirasi oleh kisah dua teman dekat saya yang masih menggantungkan hatinya di dinding kamar tidurnya..

ketika kamu diharuskan menanggalkan sesuatu yang telah terpasang bertahun-tahun lamanya, menanggalkan namanya dari hatimu, misalnya. mungkin kamu akan merasa seperti kehilangan salah satu organ vitalmu dari sistem organ di tubuhmu. kebanyakan yang terjadi, mereka tidak akan sanggup melakukan tindakan tersebut, malah berusaha untuk melindungi agar tidak lepas dari tubuhnya, yang malah membuat dirinya semakin terluka.

//baca: "dia kamu ibaratkan sebagai jantungmu".//

yang kamu harus lakukan, anggap sesuatu itu sebagai penyakit, bukan sebagai tempat untuk penyakit itu hinggap. jika kamu normal, kamu akan berusaha memusnahkan itu, bukan malah memeliharanya.

//baca: "dia kamu ibaratkan sebagai penyakit pada jantungmu".//

sehingga kamu akan lebih memilih "kehilangan penyakit jantung" daripada "kehilangan jantung".

percayalah sayang, keadaan akan berbalik, dan lekas membaik.

*peluk cium untuk dua sahabat saya*

(April - 2012)

detik terakhir

//aku benar-benar membencimu hingga detik ini dan terakhir//

Saturday, April 14, 2012

--skip 15 april--

--skip 15 april--

aku terlalu munafik untuk mengakui bahwa hari itu aku masih mengingatnya dengan jelas...

--skip 15 april--

Sunday, April 8, 2012

tam-tim-tum

tam-tim-tum
kueja kamu layaknya kosakata
sesambil melumat bolu isi cokelat
persembahanmu
yang kerap menghuni selasela gigi
di kubus remang itu
kuning-muda-hijau-tosca
kau memelihara rinduku
sehengkang demi hengkang langkah
turut menahan kenang
pun jejak kecupmu di kening
di seantero wajahku bergetar
harapan nan berjudul sesiapa
lekas menghampar seketika kau pergi
dan empat belas hari yang terbilang singkat
bagiku itu sebuah hilir ingatan
berujung pada benderang
sekejap gerimis bertandang
di ruang penghabisan
aku mengeja namamu lagi
tam-tim-tum

buat seseorang yang berinisial
***


(April - 2012)

ini tentang sahabat saya

ini tentang salah satu sahabat saya,

dia pernah berkata: "aku paling malas pergi ke rumah kekasihku, meskipun itu dengan tujuan menjemputnya untuk pergi bersama. entah mengapa, rasanya kakiku enggan untuk melangkah ke rumahnya. padahal kami masih tinggal dalam satu kota".

dua belas bulan kemudian, saya menemukan ia berpamitan kepada saya untuk pergi ke rumah kekasih barunya yang berada di luar kota.

saya terdiam sejenak.

dia juga pernah berkata: "aku sangat membenci politik. bagiku bermain politik adalah sebuah kegiatan konyol yang tak menghasilkan apa-apa. aku sangat anti dengan segala sesuatu yang mengarah kesana".

enam bulan kemudian, saya menemukan ia jarang update di jejaring sosial, dikarenakan sibuk menjadi bagian dari organisasi intra kampus yang telah membawanya jauh, jauh dari pernyataan yang dulu pernah ia lontarkan kepada saya di sebuah pertemuan sederhana di kota kelahiran kami.

saya kembali terdiam.

saya ingat, dia juga pernah berkata: "aku adalah lelaki rock and roll. kamu bisa menyimpulkan aku seperti itu dari keseharianku yang tidak begitu suka mengumbar kemesraan di khalayak ramai. bukankah yang pantas seperti itu hanyalah kaum wanita?".

saya mengangguk-anggukkan kepala perlahan.

tidak sampai tiga bulan, saya menemukan dia kembali mengingkari pernyataan yang ia ciptakan sendiri.

yang belum ia ketahui sampai saat ini, saya memilih untuk melupakan hal yang tidak sengaja ia lupakan.
yang belum ia ketahui sampai saat ini, saya mencoba untuk menerima segala sesuatu yang dulu saya punya yang sekarang harus lenyap sebab ia melupakannya.
yang belum ia ketahui sampai saat ini, saya sangat merindukan dirinya yang dahulu, sahabat yang memiliki banyak waktu untuk saya, meskipun kini saya terlalu munafik untuk mengatakan kepadanya bahwa saya rindu.

kami berdua pernah melewati sebuah malam yang indah, di sudut kota tempat kelahiran kami yang ramai. disana kami duduk berdua, diantara khalayak yang juga sengaja melewatkan malam itu untuk sekadar duduk-duduk dan minum kopi. kami bercerita banyak tentang diri kami masing-masing, hal-hal baru yang belum kami ceritakan satu sama lain. kami merasa bebas malam itu, tanpa rasa terikat oleh suatu janji yang lebih penting daripada pertemuan malam itu. dan yang belum ia ketahui sampai saat ini, saya teramat merindukan saat-saat itu.

saya dan dia, hanyalah satu dari sepersekian milyar persahabatan yang terjalin antara dua insan yang berbeda jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. mungkin, untuk saat ini bisa dikatakan sebagai persahabatan antara lelaki dan wanita. perbedaan itu kadang menyatukan kami, terkadang juga malah menjauhkan kami, seperti akhir-akhir ini. saya dan dia hanyalah satu dari sepersekian juta persahabatan yang terjalin antara dua insan yang berbeda jenis kelamin yang kini masih bisa bertahan dalam kondisi terpuruk ini.

yang belum ia ketahui sampai saat ini, saya berpura-pura angkuh dan cuek untuk memaafkan kesalahannya.

Intermezo

sembilan jam menuju pertemuan
acapkali ingin kusudahi malam
lekas menyamai deritan dipan yang uzur
mendekut gerigau bualanku yang empuk
biar segera dilumat desau angin
langkahlangkah dosa kian luput
ditampik khilaf sesore tadi

bilakah rindu berdiang tenang
bukankah tak perlu berjumpa puja, sayang?
sekadar rindui sketsa dekapanmu
bagiku ruparupa jelaga mempesona
khas aroma picisan

bangun kemudian kutenggak hampa
memerah pipi terkecup fajar
seketika padang pasir bersalju
mematahari depaan malam
pun dideraikan lewat rintik hujan
dan dipersilakan memupuk janji
di kelingkingku


(Februari - 2012)

WEKA, Ini Permulaannya

diraupinya segera
lekukan parsial yang istimewa
membiarkan tetesan berjatuhan
mengusap gusar
yang dikitari poripori lebam
sekelumit sepah berlentik mancung
mamantul di cermin usangmu

betapa sesal mencekikmu semalam
merombak tatanan korona arterimu
dijerat kealpaan waktu
dusta yang tak dikenal
melenggang merdu
atau kuharap lekas digincir aku

di sudut weka
bunga berkelopak mewah
bersenandung cinta
ini permulaannya
kau mendua


(Oktober - 2011)

dikelupas keyakinan

                                      :kepada sahabat yang membenci, Ni Wayan
                                        
ni, lekaslah mengeja hatimu
sebelum keyakinan mengelupasimu
semua akan terhisap dalam mesin waktu
rapi, seperti ponimu

ni, hari masih terbilang pagi
tapi bola mata senjamu ingin segera menari
kadang kau teramat merindui dimensi
dimana mimpi menjelma pada janji dalam hati

ni, tiada bintang tak bertuan kasih
kecuali iba sebab dikunyah letih
bila masih ragu, tetaplah berdalih
pun sakitnya tak buatmu berhenti merintih


"apa kabar, ni? masihkah kau mencintai lelaki senja yang sedang bersamaku saat ini?"


***


(April - 2012)

Friday, April 6, 2012

----

----

aku enggan lagi mengungkit minuman favorit lelaki keparat itu lewat sajak-sajakku. entah, akupun juga cukup muak dalam kehidupan riil. yang pasti, aku tidak pernah menyesal telah mempersembahkan buku sajak pertamaku untuk mereka, peminum dengan minuman pekat-keparat-kesayangannya yang sering membuatku sakit perut.


----

sudah cukup jelas kan? itulah alasanku kenapa akhir-akhir ini aku menghilang sejenak dari peradaban sajak-sajakku.

gambaranku kala itu

\1\ ampas ken(angan)
sesegera kalut menampar muasal angan, yang kerap menipuku dengan rayuannya. beserta kelihaian jemari lembutnya mengusap tetes demi tetes peluhku. ya, dia memang bermuasal angan yang akhirnya merubah wujudnya sendiri menjadi kenangan.

\2\ kepulan aroma luka
nyaris senyumku dilumat habis oleh bibir cangkir pengkhianat itu. merah anyir menggelora di sekujur tubuh pendosa munafik yang acapkali memporakporanda mimpiku. "arrrggghh, dejavu! lagi-lagi aku bertemu dengan lelaki keparat itu lewat bunga tidurku."


\3\ cangkir yang retak
ya. seperti itu gambaranku kala itu. dimana cangkir kuibaratkan seperti hati.

(April - 2012)

Tuesday, March 20, 2012

ini candu

ini candu
yang kugeletakkan disamping tumpukan sampah kenangan
berdekut dihunus lampiaslampias abu yang nyaris gontai
teridap kesakitan oleh sajak cinta terdungu
berdiang di kelopak ternanar bak sesepat ampas gerigau

"ini candu yang kupinjam darimu dulu, sekarang kukembalikan padamu"

Tuesday, March 13, 2012

lalu apa?

firasat ini terlalu kuat jika harus bermuara dalam benakmu, sayang. aku menyimpan seluruh kesucian pandangan agar kelak nantinya kau dapatkan apa yang kausebut itu sebagai anugerah. biarkan tubuh kita basah diguyur konflik. jangan pernah mencoba untuk menghindarinya, sayang. biarpun aku harus menggigil karena berusaha bertahan dari cuaca sikapmu yang dingin. biarkan meski aku harus hipothermia dan sulit untuk menelan kepastian.

jika kau telusuri lebih dalam lagi, sorot mataku, akan kau dapati seribu kerangka bayangan peristiwa yang acapkali mencekik leherku. bukankah organ jantung sedang bekerja sesuai perkiraan, bilamana menjumpai --yang kerap mereka definisikan sebagai soulmate-- atau separuh dari jiwa yang fiktif, lalu jantung akan bekerja lebih sempurna? ia tak akan lupa mengabsen kehadiran belahan jiwanya di tiap degupan yang selaras dengan ingatan :).

lalu, untuk apa kucemburui wanita itu? padahal ia tak pernah sedikitpun kauijinkan untuk sekedar menyentuh labirin bayangmu. lalu, untuk apa selalu kupitam janjimu ketika aroma ringkihnya mulai tercium di sudut rahangmu? untuk apa? lalu apa?

cermati kerja jantung milikmu, masihkah ia berdenyut teratur seirama dengan tetubi tusukan belati di milikku?

Sunday, March 4, 2012

heart criticism

"menenggak beberapa cairan, sambil terpejam. entah apa yang kutenggak barusan, aku tidak kelihatan. aku juga mempertanyakan fungsi pernafasan juga pencernaan. semua berjalan sesuai kenyataan, mengalir tegas seperti pertanyaan ................."


hati saya sedang kalut, bukan karena kekasih saya. memperhatikan (beberapa) pernyataan (beberapa) manusia mengenai malam ini, malam minggu, semua perasaan bercampur menjadi satu. entah aliran listrik darimana yang tega menyetrum saya. satu hal, saya seperti merasakan sengatan luar biasa dalam tubuh saya. saya iba kepada mereka (atau mungkin) sekaligus membuat mereka berbalik iba kepada saya. bagaimana tidak, keangkuhan tengah merajai aktivitas otak mereka. sadar atau tidak betapa sangat lemahnya diri ketika kita merasa angkuh. angkuh dalam hal melupakan sebuah asal-muasal. titik.

ah, jangan sampai mereka lupa kalau masih punya Tuhan ...................

Thursday, March 1, 2012

serupa kabisat

aku merindui sketsa dekapanmu yang bagiku ia serupa jelaga beraroma picisan
yang bilamana hendak kulukis merah senja di pelataran sukmanya, seketika matanya memancarkan gradasi pelangi
aku merindui patahan jenuh yang kaurekatkan dengan ikrar bak galaksi yang tak mungkin berpisah dari langit
meski sebelumnya telah kuketahui bahwa semua itu akan musnah, seiring waktu berjalan

aku teramat mencintaimu, sayang. bukan sebab ini kabisat pertama kita. sebab, kamu tak hanya langka seperti kabisat, yang tak banyak orang punyai kesetiaan yang sama dalam menanti kehadirannya. kamu, serupa janji yang kuselipkan di jemari manis ketika fajar memerahkan pipiku. kamu, serupa lukisan yang kupajang di dalam ruang tamu rumah masa depanku. kamu tak hanya indah, sayang, kamu itu lebih dari indah :*

terimakasih untuk keajaiban yang Allah ciptakan hari ini dengan menghadirkan kamu sebagai perantaranya. aku sayang kamu. bolehkah aku cantumkan namamu disini, Paradita Winenda Aditama? iya, disini, di kalender hatiku, tepat dibawah angka kabisat itu :*

Tuesday, February 28, 2012

(bukan) sedang ingin menyendiri

Duduk menyendiri di tempat ini, sudah bukan hal aneh lagi bagiku. Bagi seorang "penikmat kesendirian" sepertiku, sebuah julukan konyol yang diberikan seorang kawan untukku. Hahaha. Acuhkan sorotan mata mereka yang berulangkali mencoba menelanjangiku dari ujung kerudung hingga ujung kaki. Aku tak peduli. Kebisingan diluar, bagiku kehampaan didalam. Ketika dua keadaan tak sinkron harus dipaksakan berjalan beriringan. Mungkin untuk saat ini, aku memang sedang ingin menyendiri...

Seteguk demi teguk Caramel Macchiato dingin mengguyur gersang di kerongkongan. Terik yang langsat memaksa labirinku menampik kontras cuaca, antara hati dan langit hari ini. Sebuah perasaan bersalah memataharikan ego. Menguasai hamparan angkasa batin dengan serakah...

Selasa, 28 Februari 2012. Maaf atas kecerobohanku hari ini, sayang. Aku benar-benar tak pernah ada maksud hati untuk mengecewakanmu :(

Sunday, February 26, 2012

Pembodohan

"Mungkin kepulan asapnya telah habis
               semenjak merah anyir menelan habis bibir kerasnya
Mungkin juga perutnya telah berganti isi
              semenjak kuhunjamkan siletku tepat di dadanya"
Kali keberapa tubuhmu terpelanting
Sebab beriak tak tandai adanya isi
Pekat seperti mendung, mana bisa kau mematut diri 
Sekadar memuasalkan gelap, ternyata basabasi 
Ah, tumpahkan sajalah isi perutmu itu
Lagipula, untuk apa kau gemar mengoleksi kembung? Bodoh!

Wednesday, February 15, 2012

Eksotisme Dua Pantai di Selatan Jawa

Kali ini saya akan membahas mengenai dua pantai eksotis di selatan Jawa yang kebetulan bulan kemarin pernah saya kunjungi bersama teman-teman. Baiklah, dua pantai ini sebelumnya belum pernah saya dengar dan saya kunjungi. Selanjutnya, saya akan terlebih dulu menceritakan tentang pantai yang pertama:

1. Pantai Balekambang
Pantai ini terletak di desa Srigonco, kecamatan Bantur, sekitar 65 km dari kota Malang. Kata salah satu teman saya, pantai ini sekilas mirip dengan Pantai Kuta Bali. Oleh karena itu pada hari Senin, 26 Desember 2011 berbekal uang saku, motor dengan bensin yang sudah full, makanan kecil dan sebotol air mineral, pagi sekitar jam 7 tepat, saya dan rombongan teman-teman berangkat dari Kampus A Unair menuju ke Malang. Rombongan terdiri dari 10 orang yang diangkut dengan motor sebanyak 5 buah. Perjalanan untuk sampai di Malang memakan waktu sekitar 3 jam, itupun bolak-balik berhenti di POM Bensin. Setelah sampai di kota Malang, teman saya yang dari awal dijadikan kompas oleh rombongan kami, mendadak galau karena bertemu dengan dua arah jalan, antara lurus atau belok kiri. Untung teman saya ada yang inisiatif untuk buka Google Maps dan hanya mengandalkan papan penunjuk jalan, akhirnya sampai juga di Pantai Balekambang. Untuk rute perjalanan menuju ke pantai, terdapat banyak medan jalan yang perlu diperbaiki. Sebelumnya kami harus melewati jembatan besar, setelah itu bertemu dengan jalan beraspal yang mulus dan berkelok-kelok tajam. Beberapa kilometer menuju pantai, kami melewati beberapa jalan dengan sudut kemiringan hampir 45 derajat, yang membuat kami bolak-balik teriak untuk meredam ketakutan. Hahaha. Tapi dijamin sangat memacu adrenalin. Perjalanan dari kota Malang ini memakan waktu sekitar 2,5 jam. Sepanjang jalan kami hanya menemui hutan tropis yang cukup teduh, ada juga beberapa ruas jalan yang hampir rusak, sepertinya perlu diaspal lagi. Tapi, berkat kegigihan teman-teman dalam menyetir akhirnya sampai juga di lokasi wisata Pantai Balekambang. Whoaaaa..

Pemberitahuan

Assalamualaikum..akhirnya bisa berkunjung kembali di blog ini. *bersihin sarang laba-laba* *nyapu* *ngepel*. Setelah disibukkan dengan UAS yang memakan waktu hampir sebulan --". Saya kembali lagi ke dunia blog ini dengan perasaan bersalah sekaligus bahagia. Jadi begini, berhubung sekarang saya lagi ikutan proyek menulis sajak untuk diikutkan di Antologi Perempuan Penyair Indonesia, untuk beberapa waktu ke depan saya akan lebih minim untuk posting tentang sajak. Sebagai gantinya, saya akan berposting non sajak mengenai beberapa kisah liburan dan info yang saya rasa juga bermanfaat untuk dibaca. Jadi, untuk sementara ini saya off dulu ya menulis tentang sajak :).

Friday, February 3, 2012

Gerimis Februari

Februari merintik
suguhkan kerelam lampau
yang justru dirasai gundah
dan tak lekas capai selansir
bergejolak mematut dirinya
dan rupanya enggan
merangkul sekilas kehendak
dalam rahimnya yang hangat

direbakannya rindu semilir
kepada angan yang membumbung
sepintas tatap bertajuk mesra
ceritakan harapan milik sesiapa
satu per satu berurutan
meski nadanya sumbang

Februari gerimis
ketika April bercumbu mesra dengan Juli
matanya memendam tangis

(Februari - 2012)

Wednesday, February 1, 2012

Kidung Cemburu

semula berkarib gelisah
tak sempat menafsirkan redup
pun kelak diibaratkan lentera
menyulut
mengecam
kuarsa yang dikekang
sudutsudut kedap suara

jikalau kakikaki malam merenggutmu, tuan
dan tak sempat
tuturkan gurat keyakinan
bergegaslah merajuk
rembulan yang sederhana
untuk sekerat pintamu
akan dipahaminya

wahai tuan
pemilik binar menghangatkan
kunjung meraup fajar
tak apalah
asal segera menyirna
dan lekaslah pulang menggandeng fajar
biarkan merahnya
menyeduh ringkih
cemburu ini
untuk rembulan yang mengagumimu

(Februari - 2012)

Monday, January 23, 2012

Lekas Sebelum Berujung

bersemayam menyusun katakata
dilompatinya takdir di jendela
abaikan kuasa di balik pintu
kemudian langit memainkan melodi sendu
sesaat setelah memasuki beranda
penuh semburat
akibat bercak mengendus lumpur
diterjang deras yang mengguyur

riak hujan buruburu menepis kabar
memudarkan muasal warna jingga
yang kakinya tak sempat mencium tanah
bekas singgahan julurjulur api langit

lekas, mengalirlah ke muasal hulu
dan genangi kesunyisenyapan waktu
lekas, pasti bergegas ranum
sebelum jengah merangkak ke hilir
segera kuketas khawatir ini
dan kau
lekas beranjak sebelum berujung

---

"sayangku, aku tak mungkin beranjak kemanapun. disinilah tempatku untuk berpijak. iya disini, di segenggam cita-citamu yang berbalut harapan dan kepercayaan. disanalah aku akan abadi"

(Januari - 2012)

Tuesday, January 17, 2012

Terpesona dengan Sajak-Sajaknya

Teruntuk, kak @falafu dan kak @hurufA

Lha, lho, lha, lho. Hahahaha. Pasti dua orang pemilik akun twitter dengan nama @falafu dan @hurufA sedang kebingungan. Ini apa-apaan dan saya ini siapa? Hehehe. Perkenalkan kakak-kakak sekalian, nama saya Adinda Retna Pradini, kalo di twitter nama saya @dindaliciouz yang artinya dinda itu delicious. Oh iya, sebelumnya salam kenal ya kak. Selanjutnya saya ingin menjelaskan perihal postingan ini. Ini semua berawal dari ajakan salah satu akun twitter untuk menulis #30HariMenulisSuratCinta. Yep! @PosCinta -lah yang membuat ide ini. Dan untuk hari selasa ini kebetulan tema Surat Cintanya khusus dibuatkan oleh si pemilik akun. Nah, untuk hari selasa ini tema suratnya adalah untuk #selebtwit. Saya juga gak ngerti dan baru kenal dengan istilah ini -_-. Tapi menurut penjelasan dari pak pos bahwa #selebtwit itu "Orang yang menurut kamu terkenal dan jadi panutan di twitter. Bebas mau siapa aja". Nah kebetulan, saya mengidolakan dua kakak berikut ini, kak @falafu dan kak @hurufA.

- untuk kak @falafu
Saya mengenal kakak lewat twitter sekitar 2 bulan yang lalu. Kalau nggak salah waktu itu ada teman saya yang me-Retweet salah satu tweet dari kakak. Dan mohon maaf, saya lupa tweetnya yang kayak gimana. Karena saya suka kalimatnya, saya tertarik untuk membuka timeline dari kak fa dan ternyata banyak sekali tweet dari kak fa yang bagus, lebih tepatnya menginspirasi. Nggak pake lama, saya langsung #follow kak fa. Hehehehe.

Saya sebenarnya nggak kenal sama kak fa ini, yang saya tahu kak fa ini juga blogger. Banyak tulisannya kak fa di blognya yang isinya nggak kalah kerennya sama si empunya #eh. Kalau nggak percaya kunjungi blognya disini.

Salah satu tweet kak @falafu:
"merindukanmu adalah hal yang tak perlu kuusahakan. mereka terjadi dengan sendirinya, setiap waktu."
Karena saya juga blogger dan saya suka menulis seperti kak fa, maka saya nobatkan kak @falafu menjadi #selebtwit kategori wanita. Selamaaaat :)

- untuk kak @hurufA
Saya mengenal kak @hurufA ini juga lewat twitter. Sekitar 4-5 bulan yang lalu mungkin. Dia adalah seorang fiksiminiers, karena tiap hari nggak pernah melewatkan satupun #TopikFiksimini. Dan perkenalan saya awalnya juga bermula dari salah satu tweet kiriman kak Adit (panggilan akrabnya) yang di-Retweet sama @fiksimini, yang juga saya retweet. Akhirnya kami berkenalan dan saling #follow meng-follow. Setiap hari kak Adit ini doyan banget nge-tweet @fiksimini lho. Dulu, saya juga pernah nyobain ngirim tweet ke @fiksimini. Tapi apa daya, karena saya nggak lihai membuat fiksi yang makjleb dan juga kurangnya pengalaman nge-tweet ke @fiksimini, alhasil tweet saya nggak ada yang pernah di-Retweet sama @fiksimini. Sebel sih, sejak saat itu saya berhenti nge-tweet untuk @fiksimini. Tapi tidak untuk kak Adit ini. Dia tetep bikin tweet untuk @fiksimini meskipun nggak di-Retweet. Saluuut (o_o)

Beberapa tweetnya juga sebagian besar berisi sajak-sajak singkat. Keren banget ya, padahal jarang lho ada akun twitter seperti ini. Oh iya, kak Adit ini ternyata kenal juga loh sama salah satu dosenku di FST Unair dulu, nggak usah disebutin namnya deh. Pokoknya mereka udah saling kenal dan sering ngobrol bareng lewat twitter. Satu hal lagi, saya masih belum tahu kisaran umur kak Adit ini. 18 tahun? 25 tahun? atau 54 tahun? Yang saya tahu, kak Adit ini memiliki nama asli Rizky Aditya, dan yg bikin saya senang dia punya panggilan nama yang sama dengan pacar saya :3

Satu keyword untuk seorang kak Adit adalah dia seorang jomblo :P *pissss*
Terbukti di salah satu tweet kak @hurufA:
"Berapa kali putari pasar, ternyata tak ada yang jual pacar. :'("
*pukpukpuk*

Karena tweet-tweetnya kak Adit ini juga menginspirasi banget, maka saya nobatkan kak @hurufA menjadi #selebtwit untuk kategori pria. Selamaaat :)

Sekian dulu surat dari saya. Kalau ada waktu, balas surat saya ya kak. Kurang lebihnya saya mohon maaf :)

@dindaliciouz - Adinda Retna Pradini

Saturday, January 14, 2012

Aku menyebut ini "entah"

Aku menyebut ini "entah". Entah kenapa batin ini sangat nyaman dengan kondisi seminggu yang jauh dari rasa rindu. Entah kenapa mata ini begitu biasa saja ketika menatap layar ponsel tanpa hiasan pesan yang datang darinya, kekasihku. Aku menyebut ini "entah". Entah kenapa ada gejolak rasa yang menyatakan bahwa inilah cara kita untuk saling mencipta rindu. Aku paham jika kamu sudah lupa bagaimana cara mencipta rindu yang selalu membuat tubuhmu bergetar, hatimu resah, dan pikiran yang tak tenang. Aku juga tak bisa mengelak jika kamu berkata bahwa jenuh tengah merasuki sisa-sisa otak yang penat akibat kesenjangan kita. Bahwa sebenarnya rindu seperti itu sangat ingin kamu alami lagi. Bukankah ketika malam mengetuk langit kata "rindu" itu selalu terucap dari bibirmu? Bukankah rindu itu harusnya tak perlu dikekang dengan sebuah pertemuan?

Aku menyebut ini "entah". Dua puluh empat jam aku memalingkan tatapan dari sekelumit hal yang melukiskan tentang kamu. Melenguhkan napas perlahan ketika mendapati bayangmu mulai melintasi pikiranku. "Hey, tolong hentikan!! Aku sedang tidak ingin merasakan rindu" begitu ucapku. Entah kenapa jemariku mendadak amnesia memainkan frasa-frasa yang sebelumnya ia tak perlu berpikir ulang untuk menguntaikannya. Apa lagi kalau bukan membuat sajak untukmu, iya kamu, kekasihku. Tak henti-hentinya bibir ini menggeletuk angkuh pada sekotak langit yang dingin dengan beribu takdir yang kerap membisu. Hanya ketukan gerimis yang menggema, selain itu alpha. Mungkin genangan air hujan diluar menantimu untuk menyibakkan separuh kejenuhan.

Tolong, berhentilah berkata "entah". Meski aku enggan untuk memberimu alasan mengapa aku tak ingin meninggalkanmu. Gerimis ini terlalu sendu jika harus kupasangkan dengan senja. Rintik yang tak seberapa ini tak boleh mendekap kejinggaan setiamu. Aku beranjak dari entah yang selalu kuteriakkan dalam batinku, dalam kosongku. Dan kini, telah kuhadirkan kembali sosokmu. Pelengkap kebahagiaanku. Aku berjanji akan menghapus "entah" dari kesanggupanku. Mungkin aku segera menjejakkan kakiku pada bukit rindu yang disana telah berdiri sosokmu yang siap untuk memelukku, kemudian.

***
Untuk "entah" yang selalu terucap dari bibirmu, aku mencoba untuk menghapusnya malam ini, mungkin dengan bibirku

Teruntuk: Kekasihku

(Januari - 2012)

Tuesday, January 10, 2012

Prahara Hati

kubutakan jalanmu
      biarkan nalarku menuntun
            sepakat menyisir luka
            tanpa aroma
yang kutatar dalam memoar sepinggan
           dan sebelumnya
telah kusibak agar tak mengepul

ingin kurengkuh kemudian
           sepotong senja
           akibat bualanbualan sore
yang merekah tanpa pesan
menjejak tanpa sembilu
dalam bisu menanti gerhana

kukembalikan waktu asalku
yang hampir meretakkan
         sebuah komitmen
prahara selanggan kita
         di sekujur hati
sempat membising menggaung
hingga terkutuk oleh saduran riak hujan
terbatabata kau hembuskan
        sisa napas kemarin

oleh karna ketiadaan itu
jejakmu kian membekas meranggas
        dan perlahan luruh
        di tepi amarah
membinar sayu kelopaknya
        dahannya
         akarnya
sungguhpun egomu enggan untuk bergulir

'kan kunjung menguap
        namun kusiap kehilangan
        ketika ikhlas membebat hati
        biarkan ia merengkuh pekat
        dan lenyap
meski prahara s'lamanya dihati

***
(aku bodoh jika aku belum siap kehilanganmu)

(Januari - 2012)

Sunday, January 8, 2012

Singgasana Baru

menerjemahkan tiap ulasanmu
kutemui singgasana baru
membenam selaksa
terbitkan aksaraaksara gairah
tersulut untuk geram
pada sesanggupanmu

kala tetapak melintas
serinai di muara baru
yaitu rindu kelu
teriakkan rasa
geletup awan memendar pelan
akankah abuabu berkuasa
pada siang yang langsat
agar ia tersipu pada angkuhnya

singgasana yang baru
Tuhan bersedia titipkan ragumu
di sepetak kalbu
tanpa luruh

***
singgasana yang baru di hatimu, untukku :) ♡

(Januari - 2012)

Thursday, January 5, 2012

They are my best friends \(^O^)/

Bukan sebuah Geng, bukan pula sebuah perkumpulan..
Meskipun banyak yang mengira kami berenam adalah sekelompok cewek yang membentuk perkumpulan..
Nggak bisa dipungkiri jika dalam suatu kelompok besar pasti didalamnya akan terbentuk kelompok-kelompok kecil..
Tapi untuk kali ini, kami dipersatukan berkat kesamaan yang kami punya
Sekali lagi, disini aku nggak lagi membahas tentang anggota dari sebuah geng
Tapi aku ingin menceritakan mereka yang udah bikin hari-hariku di kampus jadi terasa menyenangkan \(^o^)/


THEY ARE... @dindaliciouz @AnggiKartikaP @safitriaiu @aananggit @NNiatul @fitri_frida

Daaaaaan..inilah kami dalam screenshoot


Perjalanan Menuju Surgamu

kudapati batu terjal
meninggi lalu berkelok
padang rumput telah binasa
kakikaki beton menjulang
nyiur pelok yang teduh
bising kotak baja menggaung
        di perjalanan menuju surgamu

acuhkan terik yang bengis
singkirkan seribu bias penghalang
langkah berkemas pada roda waktu
bisik musim tak lagi kuhirau
meski angin embuskan kesakitan
aku tetap melangkah pergi
        di perjalanan menuju surgamu

siang masih enggan beranjak
aku terengkuh dalam pelukan hangat
dan bibirmu mendarat di keningku
seketika kukenal itu sebagai pinta
sepakat tak mau pergi
sepakat tak ingin beringkar
demikian jumpa lekas mengenang
seteguk kemudian beralih pergi
       di perjalanan menuju surgamu

(Januari - 2012)

Monday, January 2, 2012

Halaman di Surat Kabar Itu

tiga hari yang lalu
kubaca tulisanmu
       kubayangkan gerakgerik penamu
            pasti kautulis itu dengan senyum berpeluh
sebab tiap huruf adalah kerja kerasmu
       berharap semua orang
            terkesima dengan suguhan darimu
tetapi maaf
       itu tidak berlaku untukku
              ternyata rasanya hambar
mungkin sejak saat itu pula
             aku mulai membenci
                    'halaman' di surat kabar itu

(Januari - 2012)

Sunday, January 1, 2012

Happy New Year 2012 ^^

HAPPY NEW YEAR 2012
Time to realize our dream
Time to renew ourself ^^


Teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeettttt...judi, teeett (eh bukan ding). Ini tadi maksudnya mau mbunyiin terompet gitu -____-. Daaaan...maafkan diri ini yang sudah seminggu tidak posting di blog tercinta ini. Sebagai gantinya, selama seminggu vacum dari blog ini saya menyempatkan waktu untuk menulis beberapa puisi plus berbagi cerita tentang pengalaman tahun baruan saya.

Sebagai evaluasi, alhamdulillah di tahun 2011 kemarin sudah banyak prestasi yang telah saya capai. Dari resolusi yang kecil hingga resolusi yang nggak pernah saya canangkan sebelumnya. Mulai dari keterima tes di Analis Medis Unair, IP Semester= 3 keatas, keturutan beli Hape Android, naek kereta api, punya pacar, nerbitin buku, punya genk sahabat di kampus, dan masih banyak lagi yang lain. Alhamdulillah yah jika saya diperbolehkan menuliskan beberapa resolusi untuk tahun 2012 ini, saya akan mencanangkan beberapa resolusi diantaranya:
#2012wish :
1. Punya leptop -_____- Jujur ya, saya baru sadar kalo ternyata leptop itu lebih ringkes daripada komputer. Kalo bisa, saya pengen nabung sendiri buat beli leptop ini. Yahh perjuangannya emang berat banget sih, lha wong beli Scotia aja saya ngempet nggak jajan selama 3 bulan. Tapi, semogaaaaaa terkabuuuuuuuuul #amiiiin
2. IP Semester di AnMed ini 3 keatas lagi kayak jaman kuliah dulu. Dan tidak ada mata kuliah yang mengulang termasuk Matkul horor seperti Hematologi, Anatomi, Histologi. #amiiiin
3. Punya penghasilan sendiri. Entah ini lewat bisnis nerbitin buku atau lewat kerja sampingan di Apotek. Rencananya sih, semester 3 pingin kerja di Apotek gitu biar ijazah SMK ku kepake -_____-. Tapi bantuin bilang #amiiiin yah? yah?
4. Pingin bisa nyetir mobil trus punya SIM A. Tapi gak tau dibuat apa. Aku masih sayang sama Suprul ku dan gak pingin ganti sejenis Honda Jazz gitu. hohohoho #congkak. Tapi, bantuin bilang #amiiin lagi yah..hehehe
5. Keturutan mbolang ke Jogja. Entah bareng temen-temen kampus atau bareng pacar atau keluarga atau tetangga atau apalah terserah yang penting mbolang. Beserta keturutan mbolang di kota-kota yang lain, seperti Bandung, Semarang, Bali, dll. Eh, di aminin dulu donk. #amiiiin.
6. Nerbitin buku ke-2. Insya Allah yang ini akan menjadi kebanggaan saya sekali. Yang buku pertama? Yaa tetep menjadi kebanggaan, namun biasanya diantara 2 benda pasti akan lebih diprioritaskan salah satu dari keduanya. Tapi tetep yang namanya buku pertama itu layaknya seperti cinta pertama yang sulit terlupakan. eaaaaa galooo deh gueee. Eh, diaminin donk #amiiiin.
7. Dapet beasiswa yah. Lagi berusaha nyari info tentang beasiswa di kampus nih. Lumayan berat juga syaratnya. Tapi tetep akan berusaha. Semangap!!
8. Langgeng sama mas ganteng :) doain yah ceman-cemaaaannn :* #amiiiin
9. Kuliah dan Organisasi lancar. #amiiin
10. Keturutan naik pesawat . hehehehe. Belum pernah soale -____-. #amiiiin.

Segini aja deh, untuk resolusi yang tidak tercantum disini tetap akan saya tulis di kertas dan saya tempelkan di dinding kamar saya :)

Be more good person in 2012
make a lot contribution :)