Friday, April 6, 2012

gambaranku kala itu

\1\ ampas ken(angan)
sesegera kalut menampar muasal angan, yang kerap menipuku dengan rayuannya. beserta kelihaian jemari lembutnya mengusap tetes demi tetes peluhku. ya, dia memang bermuasal angan yang akhirnya merubah wujudnya sendiri menjadi kenangan.

\2\ kepulan aroma luka
nyaris senyumku dilumat habis oleh bibir cangkir pengkhianat itu. merah anyir menggelora di sekujur tubuh pendosa munafik yang acapkali memporakporanda mimpiku. "arrrggghh, dejavu! lagi-lagi aku bertemu dengan lelaki keparat itu lewat bunga tidurku."


\3\ cangkir yang retak
ya. seperti itu gambaranku kala itu. dimana cangkir kuibaratkan seperti hati.

(April - 2012)

No comments:

Post a Comment