Sunday, October 12, 2014

sebuah sesak

ada sebuah sesak yang masih mendekam di lubuk hati. tak mau dihembuskan meski telah berlalu selama sepuluh hari. sebuah kehilangan yang paling memukul jantungku hingga nyaris berhenti. melemahkan sebagian raga dan jiwa yang hari itu juga sebenarnya sedang direngkuh bahagia. menjadikannya seperti tak berharga, sangat tak ada artinya. mendeskripsikan hari itu sebagai hari paling kejam di seluruh hari yang pernah kulewati hingga detik itu. memaksa otakku untuk terus mengungkap makna dibalik getaran luar biasa yang kurasakan. hampir sulit mempercayai bahwa kenyataan memang sangat pahit. bahwasanya di dunia ini tak pernah ada yang abadi dan tak pernah seutuhnya bisa dimiliki. semuanya akan kembali dengan cara atau keadaan yang berbeda. definisi 'kembali' yang selalu kutatar dengan keegoisan diri bahwa semua hal pasti ada yang setuju dan tidak setuju.

kali ini aku setuju denganmu, Tuhan. aku memang egois. bahwasanya semua adalah milikMu, tak sepantasnya kuanggap semuanya adalah kepunyaanku di dunia yang kejam ini.

(adindaretna, 2014)

No comments:

Post a Comment