Sunday, October 16, 2011

Ketika jenuh..

Muaraku kembali merintik. Kali ini terdengar gundah. Maaf menguntai setiap khilaf yang tersirat. Kubiarkan nafasku meyakini ikrar yang terucap dari bibirmu. Inikah akhir kita? Entahlah. Separuh jiwaku memberontak kepada waktu. Mengapa detik tak berujung ketika tirai malamku tersingkap. Diantara ragu yang menjejali hati, aku tak sanggup beringkar. Kan kubawa setitik hatimu kedalam laksana gaung kasihku. Senada dengan irama senyum yang senantiasa terdengar merdu ketika cintamu menyambut pagiku.

1 comment: