Thursday, January 16, 2014

dalam sajak, aku menuliskan...

di bagian awal sajak, aku menuliskannya dengan kesal
lirih tanganku menyambut senja, hampir luput
segera hengkang kata-kata iba
di masa ia masih kelabu, tersentuh ego
lima puluh jengkal ketidakpastiaan
kalut disesap dengki yang berapi-api
jadikannya cara ajaib untuk melupakanmu

di bagian tengah sajak, aku menuliskannya dengan kecewa
diderap janji berkali-kali hingga dadanya sesak
ingkar membalut tubuhnya yang lunglai
demikian pula angan berlabuh di ujung dermaga
dipenuhi paras-paras menawan
cukup tamparkan saja di pipiku, biar gaduh
daripada senyap direngkuh hening tiada bertuan

di bagian akhir sajak, aku menuliskannya dengan resah
khawatir jika beranjak sebelum ditampung maghrib
meski perlahan diterpa jemari lentik gerimis
membasuh benci yang mengitari permukaannya
dan mencegah rindu agar tak makin merekah
bantu aku untuk mengakhiri sajakku, tuan
lama ia berbenam diri menuju kitaran rasa yang senja

di bagian penutup sajak, aku menuliskan..
..."selamat tinggal."

(Januari - 2014)

No comments:

Post a Comment