Wednesday, December 28, 2011

Seperti Bintang

Yang tak kusadari, berawal dari gelap.
Ia pekat.
Serasa hampa dan alpha.
Belum lagi dingin hingga membuatku menggigil.
Ah, sejak awal aku memang membenci malam.
Meski tirai gerimis menggenangi kelamnya.
Tetap saja aku membenci.
Dan malam itu kau tersenyum menawan.
Ada frasa yang sulit untuk dijabarkan.
Tampak asing.
Dengan segumpal temaram cahaya.
Aku tertegun sejenak.
Kerlip itu...
Akankah kau muasalnya?

(Desember - 2011)

1 comment:

  1. malam, bisa berarti kebencian. tapi ia bisa juga berarti kekasih yang datang.
    tapi malam juga punya cerita soal bagaimana perpisahan itu diterjemahkan dengan begitu terang oleh waktu

    ReplyDelete