Tuesday, August 12, 2014

bulan ketigapuluhdua

di suatu sore
membuncah kenangan
memaksa tuk izinkan hadir
sebelum maghrib mencerna senja
terduduk menikmati renyah tawa
dalam dekapan pohon
yang dahannya menguning
anakanak rakus bermain bola
di atas rumput meringkih
burungburung terbang bernafsu
sejoli berasmara tanpa panah
saling patahkan pandangan
menelusuri katakata bersemi
menggelora dan menuai pinta
aku mengeja harapan yang tumpul
menanti diretas ikrar kita
agar tak tenggelam dalam ekspektasimu
dan menuduh realita telah kejam
aku dikunyah cemburumu
lalu dimuntahkan tanpa sisa
mengatup jeda bait puisiku
tak pernah sampai runtut
kadang meleraimu hingga kau habis
menertawakan khilaf kemarin
kita, di bulan ketigapuluhdua

"aku menikam memoriku sendiri
dalam rengkuhan malam
di tempat yang sama
tanpa kamu"

suatu senja, di Lapangan Kodam Brawijaya Surabaya
(adindaretna, 2014)

No comments:

Post a Comment