Sunday, August 10, 2014

cerita bulan Juni

sebuah pagi yang lusuh
tentang kepulanganmu
mengabadikan rasa
kehilangan
kabut menebarkan dingin
seolah mengantarmu pergi
melupakan cerita Juni
dan menyelesaikan bait kita
ada waktu tersisa
terpancar di kedua mata
aku ingin berpurapura
membenci, mencaci
agar aku kebal
ketika kautinggal lagi
barangkali kau kembali
menitipkan rindu, tak utuh
setiap sabtu petang subuh
kembali menghardik fajar yang lelah
barangkali kau mau pulang
kuseduhkan jahe hangat untukmu
luapkan lelah dan bersandarlah
kutemani meski ringkih
meski nyeri
barangkali kau rindu aku
lekas menatap malam
temukan aku di antara lainnya
aku menjelma dalam hampa, rupa
barangkali kau ingin menyapaku
di tiap satu langkah hengkangmu
tak berarti pula dikenang
cukup menengadahkan kedua telapak tangan
panjatkan pengharapan
barangkali aku mau kembali
barangkali aku mau pulang
barangkali aku rindu
barangkali aku ingin menyapa
cerita bulan Juni

(adindaretna, 2014)

No comments:

Post a Comment