Monday, August 18, 2014

malang; 85 km/jam

hingga beku tak dapat menjangkau tubuhku lagi
rasanya kulitku telah mati
menerjang dingin terlaknat pun
ku hempaskan begitu saja

dan hingar bingar
riuh menepis segala memori
tertawakan sakit yang paling melukai
membunuh rasa "baik-baik saja"
sebutkan dosamu satu per satu

bukan aku tertusuk oleh dingin
ini terlalu pahit dan kejam
bahkan lebih buruk dari koma
aku tak mengenali senyum itu
aku tak ingat lagi definisi "kamu"

malang; delapan puluh lima kilometer per jam
jantungku mati rasa
terhempas semesta
mengenggam nyawa di jemari kanan
aku telah sesiap itu
aku telah seikhlas itu

***

17 Agustus 2014
"...kali kedua ku berlari. entah, kemanapun itu. menerobos besi raksasa tanpa rasa takut. hingga sepasrah itu. aku hanya ingin lepas, aku ingin sembuh. Malang, 85 km/jam, rasanya tubuhku melayang jauh. tapi setidaknya kutemukan tempat tuju. lagi-lagi mencari obat. meski aku tahu itu hanya ilusi. namun, setidaknya aku tak nyeri sehebat kemarin. iya, aku nyeri hebat di sekujur hati, mata dan kepalaku. kata seseorang, aku harus berhenti, tak boleh begini lagi. iya, aku akan berusaha. semoga ini kegilaanku yang terakhir kali. meski sempat nyeri, kini aku sama sekali tak merasakan apa-apa lagi. mungkin benar, aku telah mati rasa."

No comments:

Post a Comment