Thursday, February 10, 2011

Bed rest's note

Terbaring lemah di peraduan, menunggu keajaiban sebuah doa. Dariku, dan mungkin darinya. Sekecil apapun terasa sangat memeras otak. Bukan mengeluh namun mengadu. Pening ini bertolakbelakang dengan aktivitas. Tak padat juga tak jarang. Setengah-setengah saja ...

Ditemani sebaris benda kecil ajaib ini, aku merebahkan diri. Segala sesuatu berputar-putar, tampak disekeliling. Seluruh raga ini tak berdaya. Oh Tuhan, hamba bersyukur masih sanggup merasakan nikmat sakit dari-Mu ...

Lantunan syair merdu, gubahan sang kekasih hati, terdengar menggema di sudut-sudut ruangan. Menemaniku beristirahat panjang untuk siang ini. Tak lupa sang pengantar pesan tergeletak disampingku. Mungkin sebagai hiasan, tapi dirasa sangat ampuh mengusir penat.

"Meski jarak memisahkan raga kita, namun hatiku tetap jadi milikmu, Oh Tuhan kabulkanlah semua doa, kuatkanlah ku tuk dirinya.....Dinda...". Alunan bait demi bait syair yang terbalut nada tsb menari-nari di telingaku. Merdu, dan sangat bermakna. Sebuah hasil karya sang pujaan hati yang didedikasikan untukku. Mungkin terkesan biasa dan tak bernilai. Tetapi bagiku itu sangat ampuh meluluhkan sisi cuek diriku. Hmmm..dan kini aku begitu menyayanginya :)

Mata ini semakin berat saja. Dan nafas sepertinya juga tak mau kalah. Oh pening sekali rasanya...Lalu sebutir benda kecil ajaib kupaksa melesat ke dalam perutku. Memejamkan mata, dan berharap akan datang sebuah keajaiban, entah nanti atau setelah ini.


(Adinda Retna Pradini, #bed rest's note)

1 comment: