Thursday, February 3, 2011

Kerinduan Sang Bulan (part. 3)

Dan Sang Bulan mulai meresah. Malam ini hujan tak singgah. Namun mengapa Sang Bintang tak jua datang? Beribu tanya muncul menggores benaknya. Sakit. Sang Bulan bahkan tak tega membenci waktu. Detak jantungnya perlahan melemah, mengiringi detik kerinduan yang terpaksa ia telan. Baginya malam ini tetap sunyi. Meski lampu kota berkedip riang, sorak mesin menderu hebat.

Dan Sang Bulan pun mulai terisak...


***

Setitik cahaya menghentikan tangis Sang Ratu Malam. Ia menoleh, dan cepat-cepat beranjak dari kegundahan. "Aku datang" ucap cahaya itu. Sang Bulan kembali meraung. Namun kali ini bukan gundah. Sang Bintang telah pulang. Yaa, penantian panjang itu nampaknya telah berakhir malam ini :)

1 comment:

  1. alhamdulillah, penantian bulan di balik sisi bumi yang lain berbuah hasil, lalu bulan datang memeluk bintang, bintang pun tersenyum dan berucap perlahan, "maaf telah membuatmu khawatir, dan terima kasih atas kekhawatiranmu.."

    ReplyDelete