Saturday, February 5, 2011

Sekilas

Sekilas mendung tercerai-berai di langit jiwa. Kupikir ia akan membunuh waktu singkatku. Namun, sang mendung ternyata meneduhkan. Ia tak menumpahkan petir yang menusuk. Melainkan hanya gumpalan awan kelabu dan desiran angin yang mengetuk kalbu.

Sekilas ia nampak menakutkan. Seringainya menyerukan 'akulah sang penguasa'. Kemudian aku berlari, tetapi sang mendung tetap saja mengikutiku. Di dalam ketakutanku ia membelai wajahku. ''Tenang saja, aku tak akan lama singgah di langitmu'' ucapnya sembari menghilang. Gumpalan kelabu pun semakin memudar. Sedikit demi sedikit langitku sudah terhiasi lagi oleh sang bintang.

Aku memanggilnya, namun tak ada jawaban. Ku ulangi sekali lagi dengan lantang namun tetap saja, nihil. Nampaknya sang mendung benar, ia tak akan singgah terlalu lama...
Ya, hanya sebentar..
Dan hanya sekilas.

1 comment:

  1. dan mendung memang penguasa masa lalu itu, ia mengajarkan sebuah pelajaran, pembenaran dari berbagai kesalahan.
    lalu bintang datang, menghapus air mata kenangan. :)

    ReplyDelete